top of page

Apasih enaknya sepedahan sendiri di Bali? PART-1.

  • Writer: Humairoh Ayu
    Humairoh Ayu
  • Jul 12, 2021
  • 3 min read

Memulai mengorek memori beberapa bulan lalu, mengajakku bernostalgia kembali. Seakan aku harus hadir di momen itu dan turut merasakan suatu perasaan bebas. Caraku memulainya adalah dengan menyetel beberapa lagu yang menjadi play-list wajib ketika bersepeda. Mulai dari lagu Gone-gone-gone by Philip Philips, Bad liar by imagine dragon, The Night by The Avicii, dan semua lagu-lagu yang ku orientasikan untuk menggugah rasa semangat. Semuanya sengaja ku persiapkan demi aku bisa mengingat dan turut merasa gimana bebasnya aku ketika bersepeda.


Sepeda bagiku sudah menjadi kebutuhan self-healing. Bukan lagi olahraga. Bagiku olahraga itu bonus, tapi ketenangan batin dan perasaan bebas itu yang paling utama. Mengayuh pedal ke tempat yang belum pernah ku kunjungi sebelumnya adalah suatu hal yang paling ku suka. Senang, dan damai. Melihat sekitar dan gak takut nyasar benar-benar membuatku sangat senang. Kalau sebelumnya aku pernah nulis bersepeda sendiri ke Solo dari Jogja, sekarang ku ceritakan bagaimana perasaan bersepeda di Bali. Namun yang perlu di highlight adalah, aku ke sana bukan bersepeda dari Jogja. Tapi sekedar muter-muter menikmati pemandangan sambil bersepeda santai.

Semenjak di Bali, aku mendapatkan 3 kali kesempatan bersepeda. Kenapa aku bilang kesempatan? Karena waktuku disana yang benar-benar terbatas. Salah satu wish-listku adalah bisa bersepeda ketika aku mengunjungi tempat baru. Seminimal mungkin sekali lah. Dari 3 kali kesempatan itu, rute pertama yang ku tempuh adalah dari Desa Sibangkaja ke Denpasar. Kalau ditanya spesifik, namanya juga bersepeda santai, ketika sampai Kota Denpasarnya ya udah muter-muter sepuasnya. Berangkat pagi dalam kondisi mendung gak membuatku urung niat. Setelah siap-siap berpamitan dengan orang rumah ketika di Bali, aku bergegas mengayuh sepeda keluar dari rumah. Sepasang earphone tak ketinggalan untuk menemani. Tapi, mendung yang ku kira sepele, tak urung menjadi hujan lebat. Baru beberapa puluh meter dari rumah, hujan lebat pun tiba. Mengguyur seluruh badan dan terpaksa, aku harus berhenti. Di depan alfamart aku terdiam, sambil membuka handphone dan memotret beberapa momen. Sembari memprediksi sepertinya hujan ini akan awet. Sempat kepikiran, apa pulang aja ya?


Akhirnya setelah berpikir panjang sambil menunggu hujan yang tak kunjung reda, aku nekad. "Gak ah, dah telanjur keluar, harus bisa keliling-keliling dulu, baru balik ke rumah".


Kalau dari google maps, jarak antar tempat ku saat itu dengan tempat yang ku tuju sekitar 13-an km, melewati sepanjang jalan Ahmad Yani. Biar dikata ujan-ujanan, tapi tetep anget juga rasanya, karena keramahan Bali emang menghangatkan. Such as like a magic. Terus ku kayuh sepeda, terus ku dapat banyak hal menarik. Satu yang terlintas di pikiran ku, Bali ini adatnya kental, tapi juga bebas. Biasanya kan adat kental, identik dengan begitu banyak aturan dan kebijakan. Tapi aku merasakan sebaliknya, adat Bali seakan seni yang bebas bisa dinikmati siapapun. Termasuk seorang aku:)


Di sepanjang jalan aku mengayuh sepeda, sampai juga di Kota Denpasar. Capek pun tak terasa, saking senengnya sih. Sepeda adalah mediaku berbahagia, dan Bali berhasil membuatku jatuh cinta. Aku melihat sekitar, dimana aku bisa menaruh sepeda yang ku bawa untuk sekedar mengabadikan momen.



Gak pengen rasanya waktu cepat berlalu. Bali emang bikin betah.


Dan setelah jam menunjukkan waktu pulang, aku benar-benar pulang. Melewati jalan yang sama ketika berangkat. Dan pastinya dalam kondisi masih hujan. Basah? Jelas. Tapi sangat menyenangkan. Mungkin beberapa juga bertanya-tanya, apa enaknya sepedahan sendiri. I'm not alone, I'm living with my own world. Dan itu yang buat semua momen bersepeda sendiriku terasa sangat menyenang dan menenang kan.



Untuk rute lainnya, ku tulis di cerita selanjutnya ya.























Comments


IMG_1212.JPG

About Me

Humairoh Ayu. Extrovert.

Coffee enthusiast. Someone who is curious about something new, who can experience two sides of things at the same time and may tend to be flighty. 

 

© 2023 by Going Places. Proudly created with Wix.com

Join My Mailing List

Thanks for submitting!

  • Facebook
  • Instagram
  • Pinterest
  • Twitter
bottom of page